Sabtu, 30 Maret 2013
MALMING KELABU WITHOUT YOU
Entah seberapa lama harus menantimu, entah seberapa lama harus menahan kerinduan ini dan entah sampai kapan memendamnya dalam-dalam,,semuanya hanya entah,,,tak ada yang cukup mampu untuk menjawab semuanya mungkin hanya waktu yang sanggup menjawab semuanya,,,harusnya kau tau hati ini sudah bertengger sekian lama di hatimu dan hampir pasrah dengan semuanya,,harusnya kau tau itu,, I LOVE n I MISS U F,,,meskipun saya tau semua itu tak mungkin dan hanyalah sebuah angan belaka,,,but hati ini akan sellau ku jaga untukmu sampai kapanpun itu dan seberapa lama pun itu,,:):)
ALL ABOUT PEMETAAN GEOLOGI
Azimut didefinisikan sebagai sudut horisontal yang diukur searah jarum
jam dari garis dasar atau secara ringkasnya sudut dari suatu titik
terhadap arah utara pengamat.
Back azimut adalah sudut arah dari suatu garis dilihat menurut arah kebalikannya.
RESECTION adalah cara untuk mengetahui posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang kita kenal
INTERSECTION adalah cara untuk mengetahui atau untuk menentukan posisi suatu titik atau benda di medan pada peta dengan menggunakan posisi B sudah dicari terlebih dahulu posisi A sudah dicari terlebih dahulu point yang dicari dua atau lebih tanda meda
Back azimut adalah sudut arah dari suatu garis dilihat menurut arah kebalikannya.
RESECTION adalah cara untuk mengetahui posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang kita kenal
INTERSECTION adalah cara untuk mengetahui atau untuk menentukan posisi suatu titik atau benda di medan pada peta dengan menggunakan posisi B sudah dicari terlebih dahulu posisi A sudah dicari terlebih dahulu point yang dicari dua atau lebih tanda meda
4. Langkah-langkah dalam pembuatan peta adalah sebagai berikut;
1) Tentukan titik awal pembidikan dan pengukuran (anggap titik A ) titik A juga dapat menjadi titik akhir pengukuran.
2) Berdirilah di titik A dan bidik titik berikutnya(B) saat jarum kompas menunjuk arah utara.sudut antara jarum jam dan kawat bidik ( sasaran ) itulah yang disebut azimut, bedasarkan azimut tersebut Backazimut dapat diketahui.
3) Ukur jarak dari titik A ke titik B menggunakan meteran , kan tetapi dalam penggambaran harus dibuat skla, mis 1 : 10.000 , berarti setiap jarak 10 m digambarkan sepanjang 1 cm
4) Tulis besarnya azimut, back azimut ,dan jarak hasil pengukuran dalam tabel.berilah tanda pada objek-objek yg dianggap penting dan penggunaan lahan sepanjang daerah pengukuran.
5) Lanjutkan pengukuran tersebut ke titik berikutnya .
1) Tentukan titik awal pembidikan dan pengukuran (anggap titik A ) titik A juga dapat menjadi titik akhir pengukuran.
2) Berdirilah di titik A dan bidik titik berikutnya(B) saat jarum kompas menunjuk arah utara.sudut antara jarum jam dan kawat bidik ( sasaran ) itulah yang disebut azimut, bedasarkan azimut tersebut Backazimut dapat diketahui.
3) Ukur jarak dari titik A ke titik B menggunakan meteran , kan tetapi dalam penggambaran harus dibuat skla, mis 1 : 10.000 , berarti setiap jarak 10 m digambarkan sepanjang 1 cm
4) Tulis besarnya azimut, back azimut ,dan jarak hasil pengukuran dalam tabel.berilah tanda pada objek-objek yg dianggap penting dan penggunaan lahan sepanjang daerah pengukuran.
5) Lanjutkan pengukuran tersebut ke titik berikutnya .
Kamis, 14 Maret 2013
malam ine benar-benar sumpek,,,entah apa yang harus dilakukan,,
terlalu banyak yang membuat kepenatan di hati dan fikiran semuanya terakumulasi menjadi satu,,,
ingin ku melepas semuanya dan berteriak ditengah lautan lepas,,,
"aaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh",,mungkin dengan itu kepenatan sejenak akan
terlalu banyak yang membuat kepenatan di hati dan fikiran semuanya terakumulasi menjadi satu,,,
ingin ku melepas semuanya dan berteriak ditengah lautan lepas,,,
"aaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh",,mungkin dengan itu kepenatan sejenak akan
Rabu, 06 Maret 2013
LANJUTAN BATUAN METAMORF
6. BATU KUARSIT
6. BATU KUARSIT
Adalah salah satu batuan metamorf yang
keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan
temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit,
butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur
asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis .
Asal :
Metamorfisme sandstone (batupasir)
Warna :
Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah
Ukuran butir :
Medium coarse
Struktur :
Non foliasi
Komposisi : Kuarsa
Derajat metamorfisme :
Intermediate – Tinggi
Ciri khas :
Lebih keras dibanding glass

7. BATU
FILONIT
Merupakan
batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi dari Slate. Umumnya
terbentuk dari proses metamorfisme Shale dan Mudstone. Filonit mirip dengan
milonit, namun memiliki ukuran butiran yang lebih kasar dibanding milonit dan
tidak memiliki orientasi. Selain itu, filonit merupakan milonit yang kaya akan
filosilikat (klorit atau mika)
Asal
: Metamorfisme Shale, Mudstone
Warna
: Abu-abu, coklat, hijau, biru, kehitaman
Ukuran butir
: Medium – Coarse grained
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Beragam (kuarsa, mika, dll)
Derajat metamorfisme :
Tinggi
Ciri khas
: Permukaan terlihat berkilau
8. BATU
SERPENTINIT
Serpentinit,
batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral ini
dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah
proses proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air,
sedikit silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan
air menjadi serpentinit.
Asal :
Batuan beku basa
Warna
: Hijau terang / gelap
Ukuran butir :
Medium grained
Struktur : Non
foliasi
Komposisi :
Serpentine
Ciri khas
:
Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari
9. BATU HORNFELS
Hornfels
terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan
intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike,
sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.
Asal
: Metamorfisme kontak shale dan
claystone
Warna
: Abu-abu, biru kehitaman, hitam
Ukuran butir
: Fine grained
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Kuarsa, mika
Derajat metamorfisme : Metamorfisme kontak
Ciri khas
: Lebih keras dari pada glass, tekstur merata
10. BATU
SABAK/SLATE
Slate merupakan
batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau
Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur
foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very
fine grained).
Asal : Metamorfisme Shale dan Mudstone
Warna : Abu-abu, hitam, hijau, merah
Ukuran butir : Very fine grained
Struktur : Foliated (Slaty Cleavage)
Komposisi : Quartz, Muscovite, Illite
Derajat metamorfisme : Rendah
Ciri khas : Mudah membelah menjadi lembaran tipis
Asal : Metamorfisme Shale dan Mudstone
Warna : Abu-abu, hitam, hijau, merah
Ukuran butir : Very fine grained
Struktur : Foliated (Slaty Cleavage)
Komposisi : Quartz, Muscovite, Illite
Derajat metamorfisme : Rendah
Ciri khas : Mudah membelah menjadi lembaran tipis
Kegunaan :
batu asahan untuk mengasah pisau, sebagai
bahan isolator/isolasi elektrik yang baik dan tahan terhadap api, bahan
interior dan exterior untuk lantai dan dinding. Digunakan dalam kontruksi suatu
bangunan (atap, dll).
KELOMPOK
1
ABDURRAHMAN
ASRAF
AKMAL
NUR FAUZIAH
HASYIM
FEBRIANA
SARI
ANNISA
KHALIDA
EUNIKE
RUPANG
Langganan:
Postingan (Atom)