Halaman

Rabu, 06 Maret 2013

LANJUTAN BATUAN METAMORF
6. BATU KUARSIT

Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis .
Asal                                : Metamorfisme sandstone (batupasir)

Warna                             : Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah

Ukuran butir                      : Medium coarse

Struktur                          : Non foliasi

Komposisi                          : Kuarsa

Derajat metamorfisme           : Intermediate – Tinggi

Ciri khas                          : Lebih keras dibanding glass
 

7. BATU FILONIT
Merupakan batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi dari Slate. Umumnya terbentuk dari proses metamorfisme Shale dan Mudstone. Filonit mirip dengan milonit, namun memiliki ukuran butiran yang lebih kasar dibanding milonit dan tidak memiliki orientasi. Selain itu, filonit merupakan milonit yang kaya akan filosilikat (klorit atau mika)
Asal                              : Metamorfisme Shale, Mudstone
Warna                           : Abu-abu, coklat, hijau, biru, kehitaman
Ukuran butir                   : Medium – Coarse grained
Struktur                         : Non foliasi
Komposisi                      : Beragam (kuarsa, mika, dll)
Derajat metamorfisme     : Tinggi
Ciri khas                        : Permukaan terlihat berkilau
   
8. BATU SERPENTINIT
Serpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah proses proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi serpentinit.
Asal                 : Batuan beku basa
Warna              : Hijau terang / gelap
Ukuran butir     : Medium grained
Struktur           : Non foliasi
Komposisi        : Serpentine
Ciri khas          : Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari

   
9. BATU HORNFELS
Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.
Asal                            : Metamorfisme kontak shale dan claystone
Warna                         : Abu-abu, biru kehitaman, hitam
Ukuran butir                 : Fine grained
Struktur                       : Non foliasi
Komposisi                    : Kuarsa, mika
Derajat metamorfisme   : Metamorfisme kontak
Ciri khas                      : Lebih keras dari pada glass, tekstur merata
   
10. BATU SABAK/SLATE
Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained).
Asal                             : Metamorfisme Shale dan Mudstone
Warna                          : Abu-abu, hitam, hijau, merah
Ukuran butir                : Very fine grained
Struktur                       : Foliated (Slaty Cleavage)
Komposisi                   : Quartz, Muscovite, Illite
Derajat metamorfisme : Rendah
Ciri khas                      : Mudah membelah menjadi lembaran tipis
Kegunaan :
batu asahan untuk mengasah pisau, sebagai bahan isolator/isolasi elektrik yang baik dan tahan terhadap api, bahan interior dan exterior untuk lantai dan dinding. Digunakan dalam kontruksi suatu bangunan (atap, dll).


  
KELOMPOK  1
ABDURRAHMAN
ASRAF
AKMAL
NUR FAUZIAH HASYIM
FEBRIANA SARI
ANNISA KHALIDA
EUNIKE RUPANG





Tidak ada komentar:

Posting Komentar